THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 05 Agustus 2009

MAJAS

Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis
Macam-macam majas :
Majas perbandingan
1.Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
2.Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
3.Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll.
4.Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll.
5.Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
6.Sinestesia: Metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra lain.
7.Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
8.Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
9.Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
10.Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
11.Litotes: Ungkapan berupa mengecilkan fakta dengan tujuan merendahkan diri.
12.Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
13.Personifikasi: Pengungkapan dengan menyampaikan benda mati atau tidak bernyawa sebagai manusia.
14.Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
15.Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
16.Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
17.Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
18.Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
19.Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
20.Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
21.Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
22.Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
23.Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
Majas sindiran
1.Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
2.Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
3.Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
4.Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
5.Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
Majas penegasan
1.Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
2.Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
3.Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
4.Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
5.Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
6.Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
7.Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
8.Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
9.Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
10.Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
11.Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
12.Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
13.Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
14.Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
15.Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
16.Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
17.Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
18.Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
19.Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
20.Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
21.Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
22.Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
23.Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
24.Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
25.Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.
Majas pertentangan
1.Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
2.Oksimoron: Paradoks dalam satu frase.
3.Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
4.Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
5.Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.

CONTOH SURAT LAMARAN
SURAT LAMARAN 1
Jakarta, 12 Agustus 2009
Perihal : Lamaran Pekerjaan
Kepada Yth.
Manajer Personalia PT. Bumi Persada
Jl. Garuda No. 12
Jakarta
Dengan hormat,
Berdasarkan informasi yang saya baca di harian Surat Kabar “Kompas” pada tanggal 10 Agustus 2009 yang isinya menyatakan bahwa perusahaan Bapak membutuhkan seorang karyawan Operator, maka yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Arina Puteri
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Agustus 2009
Alamat : Jl. Setia Budi No. 12 Bandung
Umur : 23 Tahun

dengan ini mengajukan lamaran bekerja pada perusahaan yang Bapak pimpin.

Sebagai pertimbangan bersama ini saya lampirkan:
1. Daftar Riwayat Hidup
2. Foto Copy Ijazah Terakhir
3. Foto Copy Sertifikat/Pelatihan
4. Pas Photo Terbaru
Demikian surat lamaran ini saya buat, dengan harapan Bapak berkenan mengabulkannya. Untuk itu saya menyampaikan terima kasih.
Hormat saya,

Arina Puteri



SURAT LAMARAN 2
Cibinong, 5 Agustus 2009
Hal : Lamaran Pekerjaan

Kepada Yth.,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Hand's Parmantindo
Jl. Raya Bumi Sentoda No. 5
Cibinong

Dengan hormat,
Bpk. Bambang Satrio, seorang asisten editor di PT. Hand's Parmantindo, menginformasikan kepada saya tentang rencana pengembangan Departemen Finansial PT. Hand's Parmantindo.
Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya mengajukan diri (melamar kerja) untuk bergabung dalam rencana pengembangan PT. Hand's Parmantindo.
Mengenai diri saya, dapat saya jelaskan sebagai berikut :
Nama: Florentina Putri
Tempat & tgl. lahir: Probolinggo, 5 Agustus 1979
Pendidikan Akhir: Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila - Jakarta
Alamat: Perum Bojong Depok Baru 1, Blok ZT No.3, Cibinong 16913
Telepon, HP, e-mail: 021 - 87903802, HP = 0817 9854 203, e-mail = putri.flo@gmail.com
Status Perkawinan: Menikah.






Saat ini saya bekerja di PT. Flamboyan Bumi Singo, sebagai staf akuntasi dan perpajakan, dengan fokus utama pekerjaan di bidang finance dan perpajakan.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
1.Daftar Riwayat Hidup.
2.Foto copy ijazah S-1.
3.Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
4.Pas foto terbaru.
Besar harapan saya untuk diberi kesempatan wawancara, dan dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya. Seperti yang tersirat di resume (riwayat hidup), saya mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman potensi dan seorang pekerja keras.
Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak.

Hormat saya,



Florentina Putri


SURAT LAMARAN 3
Tangerang, August 5, 2009
Attention To:
Mr. Imantoro
Human Resources Department
PT. Persada Bumida Terpadu
Jl. Raya Sukamaju No. 11
Tangerang

Dear Sir,
On this good opportunity, I would like to apply as a Instrumentation and Control System Engineer in your company. My name is Dias Farhan, 22 years old, male, single, energetic and healthy. I am a Control System Engineer and graduated from Suryadarma University (UNSURYA) on May 2007 with GPA 3.78. I would like to have career to expand my experience.
My personality as a hard worker and fast learner type of person would bring benefit to your company. I will be very appreciated if you could give in opportunity to work in your company.
Herewith I enclose my curriculum vitae, which will give details of my qualification.
I hope my qualifications and experience merit your consideration and look forward to your reply.

Sincerely yours,



Dias Farhan
Phone : 021 - 5758243
Jl. Melati No.23
Tangerang - 15712


Surat lamaran pekerjaan (kerja) dapat dibuat dengan dua cara yaitu:
1.Surat lamaran pekerjaan yang digabungkan dengan riwayat hidup (resume, curriculum vitae). Dalam model ini riwayat hidup termasuk isi surat. Karena isinya berupa gabungan, model ini juga disebut model gabungan
2.Surat lamaran yang dipisahkan dari riwayat hidup. Dalam model ini riwayat hidup merupakan lampiran. Karena itu model ini juga disebut model terpisah. Model terpisah ini lebih banyak dipakai. Walaupun dalam pembuatannya memerlukan dua kali kerja, namun surat lamaran model ini lebih digemari oleh pencari kerja karena suratnya tidak panjang.
1.Isi surat lamaran harus singkat, padat, tidak bertele-tele, langsung mengenai persoalannya.
Yang dikemukakan ialah semua hal yang disyaratkan oleh lowongan jabatan yang bersangkutan.
Yang harus diperhatikan dalam menulis surat lamaran pekerjaan adalah :
1. Data pribadi pelamar yang meliputi :
Nama Lengkap
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat
Telepon dan/atau HP
E-mail (bila ada, tidak wajib)
Status Perkawinan
Khusus untuk Nomor Telepon atau Nomor HP tersebut di atas, jangan lupa untuk menuliskannya. Karena perusahaan penerima lamaran anda akan dapat langsung dan dengan cepat menghubungi anda.
Bila anda tidak memiliki Telp/HP, maka gunakan Telp/HP tetangga/family/rekan anda.
Hal ini kelihatannya remeh padahal SANGAT PENTING, terutama untuk perusahaan yang sebenarnya hanya membutuhkan tambahan satu atau beberapa pegawai saja.
2. Pendidikan
Pendidikan formal misalnya SD/SMP/SMA/Akademi/S1, dsb.
Pendidikan non formal yaitu kursus-kursus atau pelatihan yang pernah diikuti
3. Pengalaman bekerja
Jika telah memiliki pengalaman kerja, sebutkan dalam surat lamaran, apakah sesuai dengan jabatan yang dilamar atau di bidang lain. Bila belum pernah bekerja sebaiknya menyebutkan kemampuannya untuk jabatan yang dilamar berdasarkan kemampuan yang dimilikinya itu.
4. Lampiran Surat Lamaran Pekerjaan
Lampiran adalah segala sesuatu yang disertakan dalam sebuah surat lamaran dengan maksud untuk mempertegas atau memperkuat surat tersebut sebagai bahan pertimbangan bagi pihak badan usaha atau instansi yang menawarkan pekerjaan.
Lampiran dalam surat lamaran pekerjaan adalah :
Daftar Riwayat Hidup atau CV (Curriculum Vitae) atau Resume
Foto copy Ijazah terakhir
Foto copy sertifikat kursus/pelatihan
Pas Foto terbaru
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (tidak wajib, namun bila ada, lebih baik)
Surat Keterangan Kesehatan dari Dokter (tidak wajib, namun bila ada lebih baik)

BENTUK PENYAJIAN LISAN

Salah satu contohnya adalah Diskusi.
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.

Diskusi ditinjau dari tujuannya dibedakan menjadi :
(1).The Social Problem Meeting, merupakan metode pembelajaran dengan tujuan berbincang-bincang menyelesaikan masalah sosial di lingkungan;
(2).The Open ended Meeting, berbincang bincang mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dimana kita berada;
(3).The Educational Diagnosis Meeting, berbincang-bincang mengenai tugas/pelajaran untuk saling mengoreksi pemahaman agar lebih baik.

Ditinjau dari Bentuknya, dibedakan menjadi :
1. Whole Group, merupakan bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal,paripurna dsb.)

2. Buz Group, merupakan diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang.

3. Panel, merupakan diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang mendiskusikan objek tertentu dengan cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator. Jika dalam diskusi tersebut melibatkan partisipasi audience/pengunjung disebut panel forum.

4. Syndicate Group, merupakan bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas yang berbeda.

5. Brainstorming, merupakan diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan ide baru tanpa dinilai, dikritik, dianalisis yang dilaksanakan
dengan cepat (waktu pendek).

6. Simposium, merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas berbagai aspek dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan ini
sering menggunakan sidang paralel, karena ada beberapa orang penyaji. Setiap penyaji menyajikan karyanya dalam waktu 5-20 menit diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari audience/peserta. Bahasan dan sanggahan dirumuskan oleh panitia sebagai hasil simposium. Jika simposium melibatkan partisipasi aktif pengunjung disebut simposium forum. 7. Colloqium, strategi diskusi yang dilakukan dengan melibatkan satu atau beberapa nara sumber (manusia sumber) yang berusaha menjawab pertanyaan dari audience. Audience menginterview nara sumber selanjutnya diteruskan dengan mengundang pertanyaan dari peserta (audience) lain Topik dalam diskusi ini adalah topik baru sehingga tujuan utama dari diskusi ini adalah ingin memperoleh informasi dari tangan pertama.

8. Informal Debate, merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan
tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi informal. Adapun langkah dalam diskusi informal adalah : (1). menyampaikan problema; (2). pengumpulan data; (3). alternatif penyelesaian; (4). memlilih cara penyelesaian yang terbaik.

9. Fish Bowl, merupakan diskuasi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan diskusi untuk mengambil keputusan. Diskusi model ini biasanya diatur dengan tempat duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi sehingga seolah-olah peserta melihat ikan dalam mangkok.

10. Seminar, merupakan kegiatan diskusi yang banyak dilakukan dalam pembelajaran. Seminar pada umumnya merupakan pertemuan untuk
membahas masalah tertentu dengan prasaran serta tanggapan melalui diskusi dan pengkajian untuk mendapatkan suatu konsensus/keputusan
bersama. Masalah yang dibahas pada umumnya terbatas dan spesifik/tertentu, bersifat ilmiah dan subject approach.

11. Lokakarya/widya karya, merupakan pengkajian masalah tertentu melalui pertemuan dengan penyajian prasaran dan tanggapan serta diskusi secara teknis mendalam. Dalam diskusi ini bila perlu diikuti dengan demonstrasi/peragaan masalah tersebut. Peserta lokakarya pada umumnya
para ahli. Tujuannya mendapatkan konsensus/keputusuan bersama mengenai masalah tersebut. Telaahnya : Subject matter approach.

(Sumber : www.wordpress.com)

TEKS BERITA

Rabu, 5 Agustus 2009 | 09:43 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Ichwan Susanto

JAYAPURA, KOMPAS.com — Kondisi pesawat Merpati jenis Twin Otter PK-NVC yang jatuh di Pegunungan Bintang Papua dikabarkan hancur berkeping-keping. Seluruh penumpang diduga tewas.

"Pesawat hancur berantakan. Kalau ada orang di pesawat yang selamat itu hanya mujizat dari Tuhan," ujar Costan Oktemka, Ketua DPRD Pegunungan Bintang, Rabu (5/8) siang kepada Kompas.

Ia mendapatkan laporan dari warga Kampung Abmisibil distrik Okbibab yang hanya berjarak sekitar 5,5 klometer dari lokasi pesawat jatuh.
Ia menjelaskan, informasi ini diterima dari anggota DPRD Pegunungan Bintang Agus Uropmabin yang menghubunginya. Agus bersama warga berjalan kaki menengok lokasi itu.

Costan menuturkan, sebagian warga masih di lokasi dan telah mendirikan kemah. Dijelaskan, empat truk tentara dari Oksibil juga telah tiba di Abmisibil. Mereka kini berjalan kaki dan diperkirakan telah tiba di lokasi.

(Sumber : www.regional.kompas.com)


Kalimat Fakta :
Ujar Costan Oktemka, ketua DPRD Pegunungan Bintang, Rabu (5/8) siang kepada Kompas.
Ia menjelaskan, informasi ini diterima dari anggota DPRD Pegunungan Bintang Agus Uropmabin yang menghubunginya. Agus bersama warga berjalan kaki menengok lokasi itu.
Costan menuturkan, sebagian warga masih di lokasi dan telah mendirikan kemah.
Dijelaskan, empat truk tentara dari Oksibil juga telah tiba di Abmisibil.

Kalimat Opini :
Kondisi pesawat Merpati jenis Twin Otter PK-NVC yang jatuh di Pegunungan Bintang Papua dikabarkan hancur berkeping-keping.
Seluruh penumpang diduga tewas.
Ia mendapatkan laporan dari warga Kampung Abmisibil distrik Okbibab yang hanya berjarak sekitar 5,5 klometer dari lokasi pesawat jatuh.
Mereka kini berjalan kaki dan diperkirakan telah tiba di lokasi.

Komentar :
Kecelekaan seperti ini sudah sering terjadi, hal ini diakibatkan adanya kelalaian dalam memeriksa pesawat pra lepas landas. Dan hal itu terlepas dari takdir Sang Maha Pencipta.
Selain itu, diharapkan kepada pemerintah untuk segera mengevakuasi para korban kecelakaan.